Minggu, 18 Desember 2016

Desember Ceria di Hari Spesial, 17



Depok, 17 Desember 2016
Dalam gemetar penuh syukur dan harap
Pada keheningan malam,
Di kamarku yang begitu sunyi, pukul 00:52 WIB

Selamat Ulangtahun teruntuk akuuu!
Happy Birthday to me, and Barakallahu fii umrik :)
Alhamdulillah Ya Rabb, di usiaku yang kini semakin beranjak dewasa, Engkau masih memberikanku kesempatan untuk hidup dan terus memperbaiki diri menjadi manusia yang lebih baik lagi dari hari kemarin. Alhamdulillah Ya Rabb, sampai dengan detik ini masih bisa kurasakan seutuhnya segala nikmat yang telah Engkau beri, tanpa kurang sedikitpun. Alhamdulillah, sampai dengan detik ini pun Engkau masih memberiku nikmat Iman dan nikmat sehat baik secara fisik maupun spiritual. Alhamdulillah, di usiaku yang kini menginjak 2 dekade lebih 2 tahun ini aku masih dikelilingi oleh orang – orang yang kusayangi, dan juga menyayangiku apa adanya, dengan setulus hati. Alhamdulillah, tanpa mereka di sekitarku, aku pikir, aku bukanlah apa – apa, Terimakasih untuk semuanya.
Alhamdulillah Ya Rabb,
Aku bersyukur, sebab di perjalanan hidupku yang ke – 22 tahun ini, aku masih bisa merasakan pahit – manisnya perjalanan penuh lika – liku yang terkadang tak selalu bahagia yang kudapati, justru tak jarang  membuatku pasrah dan rasanya ingin menyerah. Semuanya masih tergambar jelas dalam memori ingatanku, menjadikan segala kepingan – kepingan kenangan penuh cerita dan rasa nya masing – masing melengkapi kisah hidupku.
Alhamdulillah, segala hal yang aku khawatirkan, aku takutkan, bahkan aku cemaskan perlahan dapat terlewati satu per satu dengan baik – baik saja sampai dengan hari ini. Segalanya terasa mudah ketika dijalani dengan keikhlasan dan kesungguhan hati. Memang tak melulu tentang hal – hal indah akan pencapaian dan kesuksesan yang serba wah dan terlihat instan. Namun ketika setiap butir air mata yang turun dan terjatuh dengan derasnya bak rintik hujan yang membasahi bumi seringkali melengkapi cerita hidupku, justru telah menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri untukku, mana kala aku pernah ada dalam keadaan yang tak secerah langit biru, namun pada akhirnya kudapati pelangi setelah hujan – badai turun dari langit kelabu, ini begitu indah. Alhamdulillah Ya Rabb.
Di usiaku yang seharusnya tak lagi cengeng,
Inginku sampaikan ungkapan rasa “Terimakasih” yang tak terhingga,
Kepada Ibuku tersayang yang telah melahirkan, membesarkan, dan mengajariku dengan kasih sayang nya yang abadi sepanjang masa, tentang segala hal mengenai arti kehidupan ini. Bu, aku menyayangimu, aku begitu bangga kepadamu. Segala celotehan dan ocehan bawelmu di hampir sepanjang hari yang aku tahu sebenarnya itu semua adalah demi kebaikanku, selalu aku nikmati adanya sekalipun terkadang aku merasa tak nyaman, namun sejujurnya aku sangat membutuhkan semua itu bu, takkan terbayang akan menjadi manusia seperti apa aku bila tanpamu, bila tanpa perhatianmu yang tak pernah putus di sepanjang masa. Aku benar – benar menyayangimu, bu. Maafkan aku yang masih memiliki begitu banyak salah dan khilaf, bahkan terkadang membuatmu jadi serba salah karena tingkah dan pola pikirku yang begini dan begitu, namun sejujurnya sayangku pun tak terhingga teruntukmu, takkan ada habisnya bila aku ungkapkan dalam kata – kata. Bu, tetap sehat dan bahagia ya, tunggu aku bu, nantikan aku bu. Semoga kelak di suatu hari nanti, bahagiamu dapat sempurna karenaku :).
Kepada Alm. Bapak yang kucinta yang senantiasa mangayomiku, dan mendidikku dengan sepenuh cinta tulusnya kasih sayangmu, dan tak pernah lelahnya menasehatiku hingga aku bisa menjadi seperti sekarang ini, dapat mengenal tentang hitam dan putih dalam jalan hidup ini, dan dapat memilih apa yang terbaik untukku. Pak, aku benar – benar merindukanmu, rasanya aku begitu rindu dengan belaian lembut dan hangatnya pelukmu. Inginku rasanya berceloteh, menceritakan seluruh rasa yang aku lewati samapai dengan di tahun ke 22 ini, namun memang jelas sudah tak mungkin lagi. Betapa beruntungnya aku memiliki ayah sehebat engkau. Masih teringat jelas setiap pesan – pesan yang engkau berikan kepadaku sebelum engkau pergi ke pangkuan-Nya, maafkan aku yang masih belum bisa menjadi apa yang engkau pinta, namun aku berjanji, akan terus berusaha menjadi apa yang engkau inginkan, pasti. Terimakasih pak, biarpun ragamu tak lagi ada bersamaku, namun semangat dan segala nasehat baikmu takkan pernah pudar di dalam hatiku, ia akan terus ada mengiringi gerak langkahku, dimanapun aku berada, dan kemanapun aku pergi. Pak, do’aku teruntukmu InsyaAllah takkan pernah putus, semoga engaku mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya, dan kelak kita dipertemukan kembali di Syurga-Nya, Aamiin :).
Kepada kedua kakak perempuanku yang  selalu menggemaskan yang tak pernah lelah untuk terus berceloteh bahkan harus terus memarahi aku yang terlalu sensitif namun begitu keras seperti batu, maafkan aku yang hingga kini belum menjadi apa yang kalian inginkan, namun percayalah, aku tak pernah lupa untuk terus  berpikir dan berubah sedikit demi sedikit untuk menjadi seorang adik yang baik dan penurut, perlahan dengan segala kesungguhanku, pasti akan kalian temui aku yang tak lagi membuat kalian jengkel, percayalah, aku menyayangi kalian lebih dari yang kalian pikirkan tentangku :).
Kepada adiku yang cantik yang tak pernah bosan menegurku yang masih saja belum bisa sepenuhnya menjadi kakak yang dewasa untukmu, maafkan aku yang seperti ini adanya. Bagaimanapun aku dimatamu, inilah aku yang sesungguhnya terus berusaha menjadi baik untukmu, menjadi seorang kakak yang bisa memberikan contoh yang baik untuk adiknya. Mungkin saja caraku yang berbeda dari yang kau pikirkan tak mencerminkan aku sebagai panutanmu yang baik untukmu. Namun perlu untuk kau tahu, tanpa harus aku katakan ini secara langsung kepadamu pun, aku disini selalu berusaha untuk sedikt demi sedikit meninggalkan sifat kekanak – kanakanku yang melulu membuatmu tak suka dan tak habis piker tentangku, hingga rasanya aku belumlah mencerminkan sikap yang bebnar – benar dewasa baik dalam pemikiran, perkataan maupun perbuatan. Nantikan saja adiku, janjiku akan aku tepati untuk menjadi kakak yang baik, menjadi teladan untukmu, InsyaAllah :).
Kepada sahabat – sahabat terbaiku, terimakasih banyak atas segala hadirmu di kehidupanku. Meski kita tak terlahir dari orangtua yang sedarah, namun ketulusan kalian lah yang mampu mengukir ikatan persaudaraan ini di dalam hati. Terimakasih untuk semua yang kalian berikan kepadaku, tak terhitung betapa banyak suka – duka yang telah kita lewati bersama dalam kebersamaan yang saling melengkapi. Maafkan aku yang terkadang membuat kalian harus memaklumi setiap salah dan kecerobohan – kecerobohan yang kuperbuat. Maafkan aku apabila masih kurang dalam memahami kalian, namun ingatlah selalu, bahwa tak pernah sedikitpun aku berhenti memperdulikan kalian, mungkin takkan sanggup aku lakukan :).
Kepada semua rekan, kerabat, dan seluruh teman – temanku yang tak bisa aku sebutkan satu persatu, terimakasih telah mengenalku dengan baik, terimakasih telah mau menerima hadirku dalam kehidupan kalian. Terimakasih untuk waktu dan segala moment berharga yang mungkin pernah kita ukir bersama. Maafkanku apabila dalam mengenalku, aku tak baik di mata kalian. Maafkanku apabila dalam hatimu, ada segores luka, salah, maupun khilaf  yang telah aku perbuat. Mohon maaf atas semuanya, sebab aku hanyalah manusia biasa yang tak sempurna, tak pernah sediktpun luput dari segala salah dan khilaf. InsyaAllah, aku pun tak pernah menyimpan rasa marah berlebih, apalagi perihal rasa dendam kepada siapapun, tak pernah. Sekali lagi kuucapkan terimakasih, senang rasanya dapat mengenal kalian dengan baik :).
Kepada kamu, kalian, laki – laki yang juga rasanya tak perlu aku sebutkan namanya satu persatu, yang dahulu sempat singgah dan entah kemana kini dan kelak akan kemana berlabuh, terimakasih atas semua rasa dan kenangan yang telah kamu, kalian berikan. Terimakasih! Berkatmu, berkat kalian, kini aku mengerti tentang bagaimana rasanya jatuh hati, bahagia, di mabuk cinta, terbang melambung tinggi, kecewa, kehilangan,bahkan harus patah hati. Namun pada akhirnya aku pun sadar, bahwa cinta yang sebenar cinta hanya ada satu, adalah cinta sejati yang murni diikrarkan oleh janji suci yang di ridhoi-Nya, dalam satu ikatan yang halal dan penuh barokah. Aku pun dapat mengerti, bahwa kesempurnaan cinta yang hakiki bukanlah dicari, melainkan dibentuk :). Terimakasih!  Perlahan aku pun tergerak untuk sedikit demi sedikit berbenah dan memperbaiki diri sembari menantikan Ketetapan terbaik-Nya :). Meskipun sejujurnya berada dalam masa – masa yang seperti ini seringkali membuatku jadi serba salah tak menentu, bahkan terasa berat untuk dinjalani seorang diri, namun aku yakin, ketika aku bisa benar – benar dapat menjaga fitrah Cinta-Nya, maka kelak akupun akan dipertemukan dengan pangeran hati yang juga tengah menjaga fitrah Cinta-Nya dengan sebaik – baiknya penjagaan, InsyaAllah semua akan indah pada waktunya, Aamiin :).
Kepada kalian, orang – orang yang mungkin tak suka denganku (jika pun ada), terimakasih telah menaruh simpati kepadaku, dengan begitu aku pun merasa diperhatikan, dipedulikan, Terimakasih! Siapapun kalian, InsyaAllah aku bisa memaafkan setiap khilaf yang kalian perbuat kepadaku. Tetap semangat untuk menjadi baik, sebab aku pikir tak akan ada untungnya mengukir kebencian diantara sesama, saling mendukung dan menghargai itu lebih baik kan? Terlebih jika mampu untuk saling menyayangi :).
Dan kepada kalian, orang – orang yang kusayangi dan menyayangiku apa adanya, dengan setulus hati, terimakasih untuk setiap kebaikan, do’a, dan kasih sayang yang telah kalian berikan untukku, aku pun sama, InsyaAllah selalu mendo’akanyang terbaik untuk kebaikan  orang – orang yang kusayangi dan menyayangiku apa adanya dengan setulus hati. Semoga kelak kita semua dipersatukan di Syurga-Nya, Aamiin :).
Rabb, ampuni segala kesalahan dan kekhilafan yang seringkali kuperbuat bahkan mungkin dengan mudahnya aku ulangi lagi, dan lagi. Ampuni diri ini yang terkadang masih saja merasa tak puas atas segala yang Engkau telah berikan kepadaku. Ampuni diri ini yang masih lalai dalam beribadah dan mendekatkan diri hanya Kepada-Mu. Ampuni diri ini yang masih saja mengkoleksi sifat – sifat yang tak baik, bahkan seskali masih memilki prasangkaan yang tak baik, khilaf dalam bertutur kata yang tak baik, hingga mungkin seringkali menyakiti dan menggores luka orang – orang yang kusayangi dan menyayangiku apa adanya. Ampuni diri ini yang belum sepenuhnya menjadi baik. Ampuni diri ini, Ya Rabb.
Ya Rabb,
Betapa bahagianya aku, masih bisa merasakan bahagia, sedih, haru, bimbang, takut, ragu, dilema, bahkan masih bisa merindu. Masih bisa mengerti dan memahami, masih bisa merasa, masih bisa tertawa lepas, masih bisa menangis, masih bisa berteriak, masih bisa merasakan kecewa, masih bisa merasakan kehilangan, masih bisa merasakan jatuh cinta, dan masih bisa mengerti bagaimana caranya bersyukur kepada Sang Khaliq atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya, Alhamdulillah Ya Rabb :).
Ya Rabb,
Di usiaku yang kini bukanlah seorang anak kecil lagi, izinkanlah aku untuk terus belajar dan memperbaiki diri menjadi manusia yang lebih baik lagi, menjadi seorang muslimah yang tak pernah lelah menuju taat kepada-Mu. Izinkanlah aku untuk menjadi seorang anak yang senantiasa berbakti kepada kedua orangtua. Izinkanlah aku untuk menjadi adik dan kakak yang baik bagi saudara – saudaraku. Izinkanlah aku untuk menggenapkan separuh agamaku dengan laki – laki pilihan-Mu, kelak di suatu hari nanti. Izinkanlah aku merasakan nikmatnya membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan wa rahmah, kelak.  Izinkanlah aku untuk terus bangkit di kala aku terjatuh lagi, dan lagi. Izinkanlah aku untuk merasakan nikmatnya berjuang di jalan-Mu. Izinkanlah aku turut serta bahagia dan membahagiakan orang – orang yang aku sayangi.  Izinkanlah aku untuk merasakan segala kebaikan baik di dunia maupun di akhirat kelak. Dan izinkanlah aku untuk meraih Ridho-Mu, menuju Syurga-Mu, bersama dengan saudara – saudara muslim yang Engkau Ridhoi, Aamiin Ya Rabb.
Dan kini aku sadar, aku harus benar – benar bersungguh hati dalam menjalankan segala hajat baik  yang telah diniatkan tulus dari hati. Betapa setiap untaian do’a – do’a yang ku panjatkan harus segera aku sungguh – sungguh wujudkan dengan ikhtiar yang pasti. Sudah cukup aku terlalu bermanja – manja dengan keadaan yang membuatku terlena dan terlelap dalam tidur panjang. Kini saat nya aku bergegas untuk meraihnya satu persatu, dengan cara yang baik :).
Masih banyak mimpi – mimpi yang harus dan akan aku raih, sesegera mungkin.
Maka, bersemangatlah untuk meraihnya!
Lakukan perubahan – perubahan yang biarpun sedikit namun membawa dampak positif baik untuk dirimu sendiri maupun untuk orang – orang disekitarmu. Kini saatnya kembali fokus, kencangkan ikat pinggang, nyalahkan obormu, dan tersenyumlah menikmati pahit – getir perjuanganmu yang pasti penuh warna, cerita, dan rasanya masing – masing.
Sekali lagi,
Selamat Ulangtahun teruntuk aku,
§  Semoga di usiaku yang menginjak angka 22 ini, semakin berkah dan bermanfaat untuk orang – orang disekitarku,
§  Panjang umur, sehat selalu, dan bertambah shalihah
§  Semoga sukses untuk segala keinginan, harapan, dan cita – cita nya,
§  Dimudahkan dalam segala urusan nya, termasuk dimudahkan dalam menyelesaikan Tugas Akhir, dan  Lulus tepat pada waktu nya,
§  Segera dipertemukan dengan pangeran pujaan hati,
§  Dapat istiqomah untuk terus berubah menjadi baik,
§  Tetap berbahagia, dan membahagiakan orang lain,
§  Dan sukses untuk di dunia, maupun di akhirat kelak, Aamiin Ya Rabb :).